Saturday, September 12, 2009

Pantun Raya tahun lepas....


Salam raya pembuka seloka,
seloka kuuntai sekadar berjenaka,
janganlah marah, janganlah terasa,
saling memaafkan, amalan mulia.

Afiq Nazmi diberi nama,
orangnya manis, jambulnya tajam,
digelar 'Blade' kononnya glamour,
bila Bio, matanya terpejam.

Biri-biri banyak bulunya,

hilang bulunya tiadalah rupa,
Abe Paih panjang janggunya,
janggut dibela hingga ke dada.

Karpet baru dihari raya,
karpet dibeli dari Pakistan,
duduk KL, asal utara,
Penang mari, itulah Pian.


Dari Jawa singgah ke Muar,
hati berkenan gadis utara,

berbaju biru berbunga mawar,

membuatkan Mamat bergetar di jiwa.


*down-down* sebentar....

Wajah tampan bermisai tebal,
menjadi pemikat sekalian gadis,
encik Hafiz orangnya kebal,

melihat anjing dia menangis.

Bila bicara banyak berjenaka,
bila belajar merah matanya,
mata dipejam kepala dimeja,
Hanya Shaz seorang yang tau gayanya.


Disebuah paya ada buaya,

buayanya ganas dan juga buas,
dari utara sangat bahaya,

Aina si tegas rajin menghias.


Kami orang kuat berlari,

kami datang hendak mengaji,

kami berlari dan mengaji,

Zarith Fathiah nama diberi.


Gadis ini suaranya lantang,

didepan kamera posingnya garang,

semua lelaki takut nak pandang,

hakikatnya Nana, orangnya girang.

Membeli belah di pasar malam,
di pasar malam barangnya murah,

orangnya cool tapi pendiam,

orang itu namanya Fadhilah.


Parasnya seayu gadis melayu,
terpukau teruna, terhalusinasi,
Aini itu terkadang pemalu,
semakin hari semakin berisi.

Tudungnya dililit cantik dikepala,
gayanya anggun, teratur langkahnya,
kudengar cerita, tiada kusangka,
Nadiah itu kuat makan orangnya.

Orkid sekuntum putih warnanya,
dibawa kekolej diletak dikepala,
bila tersenyum lekuk pipinya,
Diana si comel umpama si bunga.

Taun ni punya raya pantun apa plak......